Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

 ILUSTRASI KHOTBAH:

Menaruh Harapannya Pada Tuhan 

menaruh-harapan-pada-Tuhan

 

Menaruh harapan pada Tuhan adalah SUATU SIKAP PASIF yang menunjukkan kepercayaan penuh kepada-Nya sebagai sumber jawaban dan penyelesaian dalam hidup kita.

 

Menaruh harapan pada Tuhan adalah SEPERTI MENARUH ADONAN KUE DI OVEN.

 

Lalu sesudah itu apa yang bisa dilakukan? Bersikap pasif.  Betul?

 

Cuma bisa menunggu, dalam iman bahwa oven itu pada waktunya akan membuat adonan berubah matang menjadi kue yang lezat.

 




 
Sadarkah kita bahwa selalu akan ada masa dimana kita tahu bahwa saat ini kita sedang tidak bisa melakukan apapun di dalam Tuhan, hanya bisa menunggu Tuhan.


Saat-saat seperti itu, seringkali membuat kita gelisah.  Kita bisa  sangat tergoda ingin bertindak sendiri.  Melakukan hal-hal di luar cara Tuhan dan perkenanan Tuhan.

Namun biarlah Mazmur 62:6 meneguhkan kita bahwa:

"Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku."

 

 

Menaruh Harapan pada Tuhan berarti bahkan saat kita harus menunggu, kita akan:

 

#1 Menanti dengan Keyakinan, Bukan dengan Ketakutan.

Sama seperti saat kita sudah memasukkan adonan ke oven, yang kita bisa lakukan berikutnya hanyalah menanti dengan sabar.  Menanti dengan yakin bahwa pada waktu tepat, adonan kue akan matang pada waktu yang tepat.

 

Kalau menanti dengan ketakutan, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Apakah karena tidak sabar, maka sedikit-sedikit membuka pintu oven?

 

Maka, apa akibatnya menanti dengan ketakutan seperti itu?

Malah akan memakan waktu lebih lama!

Matang pun bisa jadi menjadi matang tidak sempurna! 

Hasilnya menjadi tidak maksimal!

 

Contoh:  Seorang yang sedang mencari pekerjaan baru mungkin merasa cemas tentang masa depannya.  Dia memang berdoa kepada Tuhan dan menaruh harapan-Nya pada Tuhan.  Ia dapat berdoa dan percaya bahwa Tuhan akan membuka pintu yang tepat pada waktu yang tepat.

 

Atau jika dia dikuasai ketakutan?  Dia dapat berusaha sendiri, bahkan dengan cara-cara yang tidak Tuhan perkenan.  Atau sekedar dia tidak sabar menanti yang terbaik.  Maka pada akhirnya, dia tidak mendapatkan hasil yang terbaik.

 



 


Menaruh Harapan pada Tuhan berarti bahkan saat kita harus menunggu, kita akan:

#2  Percaya pada Janji-Nya Meskipun Belum Melihat Hasilnya.

Sama seperti menaruh adonan kue pada oven dilakukan, karena percaya pada janji produk oven tersebut bahwa adonan kue akan matang sempurna setelah beberapa waktu.   Namun sesungguhnya hasilnya belum kelihatan.  Yang ditaruh pada awalnya adalah adonan, bukan produk akhir.

 

Contoh:

Dalam situasi sulit, seperti sakit atau masalah keuangan, kita mungkin tidak segera melihat jalan keluar.  Namun, dengan berpegang pada janji Tuhan bahwa Dia akan menyediakan, memulihkan, dan menyembuhkan, kita dapat tetap tenang dan berharap.

 

 

Menaruh Harapan pada Tuhan berarti bahkan saat kita harus menunggu, kita akan:

3.  Percaya bahwa Tuhan SELALU Memiliki Rencana yang Baik:

 Menaruh harapan pada Tuhan juga berarti kita percaya bahwa Dia memiliki rencana yang lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan.  Kita mungkin tidak selalu memahami jalan yang Tuhan pilih, tetapi kita yakin bahwa Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.

 

Sama seperti dalam adonan kue, contohnya mengandung telur.  Kalau kita berpikir dari sisi telur, mungkin sebelumnya si telur merasanya dirinya sudah selesai.  Sudah jadi telur yang besar dan kuat.   

 

Namun kemudian telur tersebut harus dipecahkan, diputer2, diobok-obok, dipaksa  dicampur dengan berbagai bahan lain, lalu?  Dimasukkan ke panas tinggi!  Ke dalam oven!

 

Kalau kita menjadi telur tersebut, pada awalnya kita mungkin tidak mengerti mengapa semua hal tersebut harus terjadi. 

 





Demikian juga dengan kehidupan orang percaya.

Bahkan ketika harus mengalami kehilangan atau kegagalan, kita mungkin merasa hancur.  Namun, dengan menaruh harapan pada Tuhan, kita dapat percaya bahwa Dia sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik di masa depan, dan bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, memiliki tujuan dalam rencana-Nya.

 

Awalnya mungkin kita tidak mengerti, tetapi percayalah bahwa hasil akhirnya membuat kita penuh dengan sukacita.

 





Lebih banyak ilustrasi khotbah DI SINI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]