IT 103 By: Craig Groeschel
Part one: What is It? – Chapter Three: Bringing IT Into Focus
Foto oleh Anna Shvets dari Pexels |
A book review & reflection: by Lukas Onggo Wijaya
“It is not a model. It is not a system. It is not the result of a program. You can’t purchase it. It can’t be copied.
Not everyone will get it. It can’t be learned in a classroom. Yet even though it can’t be taught, it can be
caught” (Page 27)
“When a ministry has it, most things
the leaders try seem to work. If they
send out an invitational mailer, new people come – and stick. If they start a single ministry, it succeed
and grows. If they dream of a mission
trip to china, the trips fills, or overfills, and changes the lives of everyone
involved. Even when one of their ideas
doesn’t quite works as planned, just the attempt seems to lead to something new
and successful” (Page 28)
“When a church has it, creativity
flows. Everyone comes up with
ideas. When a ministry doesn’t have it,
they simply follow the same formula they used the year before. People are bored, uninspired, and complacent”
(Page 29)
“When a church has it, lives are
changing, and everyone around knows it.
The only constant is change, which it-soaked people seem to thrive
on. When a church doesn’t have it, few
people even notice that no one new is showing up. When someone new does come to church, but
looks different, the it-free church unintentionally – or sometimes even
intenitonally – guards the status quo, resisting change”
(Page 29)
“Don’t miss this, because many
people often misinterpret it. Someone
might visit a growing church and observe outward signs of success – videos,
building, fancy kids’ room, and so on.
These well-meaning guest mistakenly think, if we had all that stuff,
we’d have it too. They couldn’t be more
wrong” (Page 30)
“The best explanation I can give you
is this: it is what God does through a rare combination of these qualities
found in his people: Passion for HIS presence, a deep craving to reach the
lost, sincere integrity, spirit-filled faith, down to earth humility,
brokennes.” (Page 31)
Kegerakan Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun. Sebuah gereja sederhana tanpa semua peralatan teknologi tinggi atau dengan dana sangat terbatas dapat mengalami kebangunan rohani yang tidak disangka-sangka.
Namun kegerakan
Allah tidak akan terjadi tiba-tiba dalam semalam. Firman Tuhan menggambarkannya seperti dalam
usaha menanam tumbuhan (1 Korintus 3:6-8).
Kita tentu berusaha dengan menanam benih, menyiram dan merawatnya setiap
hari. Ini bicara soal proses yang harus
dilewati. Tetapi pertumbuhannya yang
ajaib terjadi karena pekerjaan Allah.
Semua usaha yang
dilakukan oleh gereja yang bertumbuh dapat kita pelajari dengan prinsip ATM:
Amati – Tiru – Modifikasi. Namun hasilnya
tidak sama bagi setiap gereja yang melakukannya.
Setidaknya salah satu ciri dari gereja yang mengalami kegerakan Allah adalah gereja tersebut haruslah mau selalu belajar dan berinovasi melakukan perubahan. Jika segala sesuatu di dalam gereja TETAP SAMA selama bertahun-tahun (atau bahkan puluhan tahun); maka sulit untuk mengharapkan terjadinya kegerakan Allah terjadi.
Hal-hal barulah
yang membuat orang-orang baru akan mau datang ke sebuah gereja. Tentu hal-hal baru bisa saja hanya bersifat
sangat fenomenal sesaat atau kegerakan Allah sejati yang mengubah kehidupan
orang-orang.
Kita bisa menilai
apakah ini hanya fenomena sesaat atau kegerakan Allah sejati dengan melihat
fokus dari apa yang terjadi: Apakah fokusnya adalah Tuhan atau hal-hal lainnya
(termasuk: karunia rohani, penonjolan tokoh, atau fasilitas mewah) ?
Pada akhirnya
memang kegerakan Allah merupakan respons dari hati tulus orang-orang yang
menyembah Allah di dalam gereja tersebut.
Adanya kerinduan untuk menyembah Tuhan, rindu menjangkau jiwa-jiwa baru,
bertindak dengan iman yang besar, berperilaku rendah hati, dan rindu untuk
menjawab kebutuhan serta menerima pemulihan; akan menjadi usaha paling ampuh
untuk mengharapkan kegerakan Allah terjadi.
Lebih dari sekedar
meng-copy model gereja atau program tertentu!!
Baca juga: IT 102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar