Kasih dan Pengorbanan
(Ilustrasi Khotbah Kristen - Yohanes 3:16)
Image by S. Hermann & F. Richter from Pixabay |
“Ilustrasi
khotbah kristen tentang Pengorbanan”
---------------------------------------------
Kita sering
mendengar tentang seseorang yang rela mati, memberikan nyawanya sendiri untuk
orang lain, khususnya untuk seseorang yang dia kasihi. Kita sendiri, jika diperlukan, mungkin juga
bersedia memberikan nyawa kita untuk seseorang yang kita kasihi..
Bayangkan
sekarang anda memiliki kertas dan pena di tangan anda.
Bisakah anda
menuliskan nama-nama dari orang yang anda bersedia mati demi dia?
Jika sangat diperlukan,
saya bersedia memberikan nyawa saya untuk …. (*orang ini).
Apakah ada
beberapa nama yang bisa anda tulis?
Mungkin anda bersedia mati untuk pasangan anda, atau untuk orangtua anda, atau untuk anak anda. Mungkin nama2 merekalah yang anda tulis.
Sekarang
pertanyaan berikutnya. Bayangkan anak
anda. Jika anda belum menikah, bayangkan
anda sudah memiliki anak. Karena itu
anak anda, anda pasti sangat sayang kepada dia.
Betul?
Pertanyaan berikutnya:
Jika sangat
diperlukan, bersediakah anda MEMBERIKAN NYAWA ANAK ANDA untuk
mati berkorban demi menyelamatkan orang lain?
Kalau tadi anda bersedia, anda rela memberikan nyawa anda sendiri untuk menyelamatkan orang lain. Apakah anda bisa rela untuk memberikan nyawa anak anda untuk mati berkorban menyelamatkan orang lain?
Lebih sulit
bukan? Atau lebih gampang?
Jika anak kita
diculik, kita akan berkata, “Jangan culik anak saya, saya saja yang diculik
sebagai gantinya”
Jika anak kita
hendak dibunuh, kita akan memohon, “Jangan bunuh anak saya, saya saja yang
dibunuh sebagai gantinya”.
Betul?
Bagaimana dengan
Tuhan?
Saat kita membaca dari Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.
Waktu kita baca
ayat ini sekilas, bahasanya tampak begitu indah “mengaruniakan”, artinya
memberikan sebagai hadiah.
Arti itu tidak
salah. Bahkan benar. Keselamatan dari Tuhan Yesus bagi kita adalah
hadiah, cuma-cuma, tanpa syarat.
Firman Tuhan
mengajar kita bahwa berkat Tuhan itu bersyarat, tetapi kasih Tuhan tidak
bersyarat. Amin? Tuhan memberikan kepada kita surga,
keselamatan, sebagai hadiah. Tanpa
syarat.
Di dalam dunia yang tidak ada yang gratis ini, Tuhan masih memberikan sesuatu yang tidak ternilai dengan tanpa syarat. Alias, benar-benar gratis.
Luar biasa Tuhan
kita Yesus Kristus. Amin?
Tetapi arti
lebih mendalam dari kata “mengaruniakan” (di,dwmi) adalah
“GIVE UP” = “menyerahkan karena tuntutan”.
Tuntutan apa?
Dosa-dosa kita menuntut kita kepada maut, kepada kebinasaan. Dan oleh karena TUHAN tidak mau kita mati
binasa, Tuhan bersedia mengorbarkan anak-Nya untuk menyelamatkan kita dari
kebinasaan.
Seperti yang
tadi di atas kita
bahas: adalah LEBIH SULIT untuk kita mau mengorbankan anak kita untuk
menyelamatkan orang lain. Lebih gampang
untuk mengorbankan diri kita sendiri untuk menyelamatkan orang lain. Betul?
Lalu? Mengapa TUHAN mau? Yohanes 3:16 mengatakan “Karena begitu besarnya kasih Allah.”
Kasih Tuhan
lebih besar. Sangat besar bagi
kita. Karena itu IA RELA. IA
BERSEDIA. Walau SANGAT SULIT, Ia rela.
Max Lucado pernah menulis:
God
would GIVE UP his only son, before He’d ever give up on you (John 3:16).
Artinya: “Tuhan
lebih bersedia menyerahkan anaknya yang satu-satunya, daripada menyerah untuk
menyelamatkan kita.”
Karena DIA sungguh sangat mengasihi
kita. Karena DIA sendiri adalah kasih.
Dan itu memberikan kita pelajaran berharga, bahwa tidak ada kasih yang sejati jika tanpa adanya pengorbanan.
--------------------------------------------
Ilustrasi khotbah lainnya dapat di baca DI SINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar