Ajaib dan Amin
(Naskah Khotbah Natal)
"Image by Michael Schwarzenberger from Pixabay" |
“Khotbah Natal tentang Janji Tuhan”
PENDAHULUAN
Sebagai manusia adalah mudah bagi kita
untuk berjanji, namun untuk menepati janji itu tidaklah gampang, bahkan
seringkali meleset. Banyak orang kecewa
karena orang yang ternyata telah ingkar janji.
Karena ketika kita mempercayai janji seseorang, kita memberikan kepadanya kepercayaan yang harganya sangat mahal. Betul?
Maka tatkala orang itu ingkar janji, maka tidak heran kita menjadi begitu kecewa. Karena kita seperti sudah membuang-buang sesuatu yang harganya sangat mahal, yaitu kepercayaan.
Tahukah saudara bahwa Natal adalah sebuah cerita mengenai pemenuhan janji? Natal adalah sebuah cerita mengenai pemenuhan janji.
Ada seseorang yang berjanji, yaitu
Allah sendiri (Yesaya 7:14). Janji itu
dibuat sekitar 700 tahun sebelum Yesus lahir, tertulis dalam kitab Yesaya:
Yesaya 7:13-14 (The Message Bible)
Jadi
Yesaya memberitahukan kepadanya, “Jadi dengarkan hal ini, hai keluarga
Daud! Sudah adalah buruk bahwa engkau
membuat orang-orang lelah dengan iman anda yang malu-malu dan munafik, tetapi sekarang
engkau membuat Tuhan lelah. Jadi Allah
akan memberikan kepadamu sebuah tanda.
Perhatikan ini: seorang gadis yang masih perawan akan mengandung. Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
memberikan nama Immanuel kepadanya”.
Mengapa Tuhan membuat janji
seperti ini? Ada peristiwa apa yang terjadi?
Sederhananya ceritanya begini. Ini adalah peristiwa yang seringkali dihadapi
juga oleh anak-anak Tuhan pada masa kini.
Yaitu pada masa itu orang-orang Israel, yang mengaku percaya kepada Tuhan,
percaya bahwa Tuhan sanggup menolong mereka, percaya bahwa Tuhan itu ada.
Namun percaya itu, iman itu, hanya di
mulut saja. Dalam kenyataan
hidupnya? Masih terus kuatir, masih
terus ketakutan bahkan, dan masih terus mengandalkan dirinya sendiri daripada
mengandalkan Tuhan.
Karena itulah, Tuhan membuat sebuah
janji. 700 tahun sebelum Yesus lahir, IA
berkata AKU akan memberikan sebuah tanda kepadamu. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya,
yang tidak mungkin terjadi, yang bagimu mustahil.
Singkat cerita, kemudian, Allah
memenuhi janji-Nya itu dengan peristiwa Natal.
Matius 1:23
''Sesungguhnya,
anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka
akan menamakan Dia Imanuel'' -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Kelahiran Yesus di dalam dunia
adalah sebuah pemenuhan janji.
Uniknya disini, Allah bukan hanya sekedar
asal memenuhi janji-Nya, Ia memenuhi janji-Nya dengan cara yang tidak biasa,
cara yang ajaib. Kelahiran dari seorang
anak dara, dari seorang perawan.
Hukum alam dikalahkan. Tuhan berada di atasnya. Sungguh benar: Tidak ada yang mustahil bagi
Tuhan. Amin.
Janji bahwa IA akan menyertai kita,
selalu beserta dengan kita adalah janji-Nya yang terbesar. Dan sudah IA genapi dengan kelahirannya
sebagai Yesus, Allah Immanuel.
Selain janji untuk memberikan Immanuel,
Tuhan juga banyak
memiliki janji-janji lain di dalam Alkitab.
- Saat
kita sedang bergumul dalam masalah ekonomi, pegang ayat ini: "Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus." (Filipi 4:19).
- Ketika
kita sedang diliputi oleh rasa takut katakan pada hatimu: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.. .." (Mazmur 23:4).
- Ketika
kita harus memilih antara pelayanan dan pekerjaan, ingat firman Tuhan ini: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33)
- Saat
kita memiliki kebutuhan, pegang firman Tuhan ini: “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
(Yoh 15:7).
- Saat
kita ragu-ragu apakah Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita dan menerima kita
kembali: “Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita
dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
- Saat
kita merasa putus asa dan tidak ada jalan keluar: “Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu
jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”(1 Korintus 10:13).
Percayakah kita dengan janji-janji firman Tuhan ini? Ataukah kita masih seperti orang-orang Israel yang hanya percaya di mulut saja?
Tetapi dalam tindakan sehari-hari, masih
terus kuatir, ketakutan, atau bahkan mencari jalan sendiri dengan kekuatan
sendiri?
KALIMAT PERALIHAN
Pikirkan tentang hal ini: Terkadang
sebuah janji bisa menjadi tidak dipenuhi oleh seseorang karena:
(1) Ia
TIDAK MAMPU memenuhi janji, walaupun ia mau..
Atau,
(2) Ia
TIDAK MAU memenuhi janji tersebut, walaupun sebenarnya ia mampu.
Bagaimana dengan Yesus? Apakah Ia mampu? Apakah IA mau?
Yesus itu Ajaib dan Amin.
- Di dalam Yesus itu AJAIB: Ia mampu!
- Di
dalam Yesus itu AMIN:
Ia mau!
ISI
#1 AJAIB: Yesus MAMPU Memenuhi Janji-Janji-Nya
Arti kata “ajaib” adalah: ganji, aneh,
mengherankan, tidak dapat diterangkan dengan akal.
Apa yang ajaib di dalam Yesus?
(a) Perbuatan-Nya ajaib!
Ayub
5:9
Ia
melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta
keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;
Yesus melakukan banyak mukjizat dan
sampai sekarang IA masih melakukannya.
Amin?
Kita masih dan akan terus mendengar tentang cerita mukjizat
dimana-mana.
Tetapi saudara… Berdasarkan arti kata
“ajaib” adalah: “ganjil, aneh, mengherankan, tidak dapat diterangkan dengan
akal; maka Perbuatan ajaib terbesar Yesus adalah: mengapa Ia mau datang ke dunia?
Lebih jauh lagi, mengapa Ia mau datang dalam bentuk seorang bayi?
Mengapa IA mau datang ke dunia?
Jika bagi DIA manusia yang ini gagal,
hanya tahu memberontak, tidak tahu terima kasih.. Tuhan selalu dapat mematikan
semua manusia versi ini, dan memulai lagi semua baru dengan menciptakan manusia
versi 2.
Mengapa IA mau datang ke dunia hanya
untuk menolong kita?
Mengapa IA mau datang dalam bentuk seorang bayi?
Hal ini lebih ajaib lagi: lebih aneh,
lebih mengherankan, lebih tidak dapat diterangkan dengan akal lagi.
Tidak bisakah Tuhan datang secara ajaib menggunakan kereta api berkuda dari surga?
Tidak bisakah Tuhan datang secara
ajaib dengan 1000 malaikat mendampingi?
Tentu bisa! Tetapi mengapa IA mau datang dalam bentuk
seorang bayi?
Alasannya cuma satu: IA ingin dapat dengan
mudah didekati, tanpa rasa takut, tanpa bimbang, untuk kita mendekati seorang
bayi, mendekati seorang manusia, mendekati seseorang yang tahu rasanya menjadi
manusia.
IA ingin mudah didekati oleh
setiap orang yang dikasihi-Nya.
Perbuatan-Nya memang sungguh ajaib! Lebih
ajaib dari semua mukjizat-Nya adalah kelahiran-Nya.
(b) Kasih setia-Nya ajaib!
Mazmur
17:7
“Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib… “
Seringkali seseorang tidak lagi memenuhi perjanjian juga karena kecewa dengan temannya yang berjanji. Dan oleh karena Ia sudah kecewa, maka ia tidak lagi mau memenuhi janji sebelumnya tersebut.
Bayangkan jika Tuhan juga sama dengan kita. Setiap kali dikecewakan oleh kita, seharusnya TUhan membatalkan janji-janji-Nya. Bayangkan itu!
Hei, Teddy berdosa lagi. Hm… besok pagi tidak ada nafas buat kamu. Hei, Teddy gagal lagi. Hm.. besok tidak ada berkat baru untuk kamu.
Herannya, ajaibnya, Tuhan kita Yesus
tidak begitu. Kasih setia-Nya ajaib!
Mengherankan! Tidak tergantung dengan
perbuatan kita. Hanya tergantung karena
kasih-Nya.
Dan kegagalan kita yang
mengecewakan DIA, perbuatan kita yang mengecewakan DIA, tidak membuat kasih
setia-Nya menjadi hilang pudar.
ITU AJAIB!
(c) Firman-Nya ajaib!
Mazmur
119:18, 129
“Singkapkanlah
mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” “Peringatan-peringatan-Mu
ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.”
Firman-Nya ajaib? Apa maksudnya?
Bukankah ini juga ada lagu
pujiannya? Saudara masih ingat?
“Firman indah, firman ajaib, firman yang b’ri hidu…up”
Apa keajaiban dari firman
Tuhan?
Firman Tuhan dapat menjadi senter bagi hati kita yang gelap.
IA dapat membimbing kita ke arah yang
benar saat kita kehilangan arah hidup.
IA mampu mengubahkan kehidupan kita dari selalu buruk menjadi selalu
baik.
Ibrani 4:12 mengatakan bahwa firman
Tuhan itu seperti pedang yang amat tajam.
Ia sanggup memisahkan dalam hati kita, mana yang pertimbangan, mana yang
keragu-raguan, mana yang hanya alasan kita.
Firman Tuhan memang sungguh ajaib,
berkuasa memberikan kehidupan untuk orang yang melakukan firman Tuhan.
#2 AMIN: Yesus MAU memenuhi janji-janji-Nya
II Korintus 1:20
Sebab
Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia
kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.
Arti kata “amin”: kepastian,
kesungguhan, kebenaran.
Sementara di dalam janji antar manusia,
seseorang bisa berbohong atau bisa gagal memenuhi janji. Di dalam Tuhan Yesus tidak. Ketika Tuhan sudah berjanji, IA PASTI
memenuhi. Ia SUNGGUH-SUNGGUH akan
memenuhi. Ia tidak akan BERBOHONG akan
janji-Nya.
Di dalam Tuhan Yesus tidak ada “mudah-mudahan”, yang ada adalah “Amin”
Tuhan bukan hanya MAMPU memenuhi
janji-janji-Nya karena IA AJAIB, tetapi Tuhan juga MAU memenuhi janji-janji-Nya
karena IA adalah AMIN.
Termasuk janji-Nya untuk menjawab
doa-doa kita. Ia bukan hanya MAMPU
menjawab doa kita karena IA ajaib, tetapi IA juga MAU menjawab doa-doa
kita. Tetapi seringkali tidak selalu
sesuai dengan MAU-nya kita.
Ilustrasi: Ibu Penjual Tempe
“Setengah Jadi”
Ada seorang ibu yang sehari-harinya berjualan tempe buatan
sendiri di desanya. Suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke
pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang
kedele masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi.
* Membuat tempe adalah
menggunakan proses peragian.
Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempe tersebut
tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang. Karena tempe yang belum jadi tentunya tidak
laku dijual. Padahal mata pencaharian si
ibu satu-satunya hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif
beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan
dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu ia pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan beberapa
batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut.
"Bapak di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini
menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang
dipanjatkannya dengan sepenuh hati. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab
doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut
dengan ujung jarinya.
Dengan hati yang berdebar-debar, Ia mulai membuka sedikit
bungkusannya untuk melihat mukjijat kedele jadi tempe terjadi. Namun apa yang
terjadi? Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut masih tetap kedele!
Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin
doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu
kembali ia menumpangkan tangan di atas batangan kedele tersebut.
"Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku
supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku
mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin."
Dengan Iman, Iapun kembali membuka sedikit bungkusan
tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele
tersebut? ... masih tetap begitu !
Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang
belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap
pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir
mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar.
Lalu ibu itupun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar.
Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk
menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, aku
percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar,
Engkau akan mengadakan mukjijat buatku. Dalam nama Yesus, Amin."
Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia
tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian.
Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Ia
yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi.
Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya
bungkusan tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun
pembungkusnya dan melihat isinya. Apa
yang terjadi? Ternyata saudara-saudara ... tempenya benar benar ... belum jadi
!
Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas
dalam-dalam. Ia mulai kecewa ada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia
merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya
mengandalkan hasil menjual tempe saja.
Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya
karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah
jadi. Sementara hari semakin siang dan
pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya
sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal
sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk
lesuh. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia
hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu
ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.
Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang
wanita. "Bu, maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum
jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya."
Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget.
Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu,
dalam hati cepat-cepat ia berdoa, "Tuhan ... saat ini aku
tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap
seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, Amin."
Sekarang ibu ini sangat kuatir jangan-jangan
tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya,
"Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang
yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah
doaku ini.." ujarnya berkali-kali.
Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit
daun penutupnya. Lalu ? apa yang dilihatnya Saudara-Saudara ??? Ternyata??
ternyata? memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak senang dalam hatinya.
Puji Tuhan.. Puji Tuhan, katanya.
Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si
Ibu itu.
Ibu ini penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang
belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa
anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu.
Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus
membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah
jadi. Kalau tempe yang sudah jadi
yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi
dan rasanya sudah tidak enak.
Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian sederhana?
(1) Kita
sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktu kita berdoa, padahal
sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
(2) Seringkali
Tuhan menjawab berbeda dengan apa yang kita MAU. Tuhan dapat menolong kita dengan cara-Nya
yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.
(3) Percayalah
bahwa Tuhan selalu MAU menjawab doa kita sesuai dengan rancangan-Nya.
PENUTUP
Dalam peristiwa Natal tahun ini,
ada 2 pesan yang Tuhan ingin sampaikan:
(1) Tuhan itu ADA
Ia bukan hanya ada, tetapi berada jauh
di atas sana. Dia menjadi Allah yang
dekat dengan kita. Bukan hanya dekat
bahkan dikatakan Ia adalah “Immanuel”, Allah yang menyertai kita.
Kemanapun kita pergi, dimanapun kita
berada, apapun yang sedang kita lakukan, apapun yang sedang kita hadapi; Tuhan
ada di sana sangat dekat, menyertai kita.
(2) Tuhan itu BERDAMPAK
Ia bukan sekadar ada, dan dekat dengan
kita. TETAPI IA BERDAMPAK. Tuhan itu ada dan berdampak dalam kehidupan
kita setiap hari.
Saat kita membutuhkan pertolongan
TUhan, Tuhan selalu bisa turun tangan menolong kita.
Jadi, jika Tuhan ada, bahkan dekat
dengan kita, bahkan menyertai kita kemanapun kita pergi, dan bahkan IA
berdampak dalam kehidupan kita. Mengapa
kita masih ragu-ragu? Mengapa kita masih
kuatir?
Mari kita memiliki iman yang bukan
hanya di mulut saja, tetapi nyata dalam perbuatan kita sehari-hari.
Ia adalah Allah yang DEKAT. Allah Immanuel, Tuhan yang selalu beserta
dengan kita. Kemanapun kita pergi,
di manapun kita berada. IA dekat dan
sanggup memberikan pertolongan. Karena
IA Ajaib dan Amin.
---------------------------------------------
Kumpulan naskah khotbah lainnya, temukan DI SINI.
Mencari GAMES KOMSEL, ada DI SINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar