Hidup Berbeda: Menghidupi Firman Tuhan
(Naskah Khotbah Kristen dari Efesus 5:1-5)
"Image by Colin Behrens from Pixabay" |
PENDAHULUAN
Mari kita membaca dari 2 Timotius 3:1-7
1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa
nafsu dari pada menuruti Allah.
5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Membaca ini, kita menemukan konfirmasi bahwa seringkali tidak ada bedanya
tingkah laku orang Kristen dengan orang dunia. Betul?
Karena orang-orang yang disebut
dari ayat 1-4, menurut ayat 5 adalah orang-orang yang menjalankan ibadah
mereka.
Kok bisa kehidupan orang Kristen, tingkah laku nya tidak berbeda dengan
orang dunia yang kita bilang tidak tahu kebenaran?
5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang
lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai
oleh berbagai-bagai nafsu,
7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal
kebenaran.
Wow! Wow!
Ada orang-orang Kristen yang
walaupun “Selalu”, dikatakan di situ SELALU ingin diajar, namun TIDAK PERNAH,
sekali lagi disitu dikatakan TIDAK PERNAH dapat mengenal kebenaran.
Kok bisa?
Karena ”diajar”, itu artinya pasif. Maunya diajar. Tidak mau usaha
belajar sendiri. Bahkan menuntut untuk diajar, haus untuk diajar, tetapi
ujung-ujungnya tidak dapat mengerti kebenaran.
Mengapa? Karena hanya belajar dengan tujuan untuk:
- Supaya keliatan pintar, banyak tahu.
- Untuk mencari-cari kesalahan, bukan mencari kebenaran.
- Untuk mendapatkan penghiburan.
KALIMAT PERALIHAN
Maka tidak heran ada kehidupan orang-orang Kristen yang ditemukan TIDAK ADA
BEDANYA dengan orang dunia!
Sama persis seperti apa yang firman tadi katakan, kita menemukan:
Orang kristen tetapi sombong // suka memfitnah // melawan orangtua // hamba
uang
Karena banyak orang Kristen yang bahkan mencintai firman Tuhan, sangat suka
belajar firman Tuhan, tetapi tidak membuat firman Tuhan itu jadi hidup dalam
kehidupannya.
Karena memang mencintai firman, TANPA MENGHIDUPI firman, tidak membuat hidup kita jadi berubah.
ISI
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menghidupi firman?
Mari kita membaca dari Efesus 5:1-5
1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Menghidupi firman = Jadilah penurut-penurut Allah. (Efesus 5:1)
Apa maksudnya?
Dalam Alkitab bahasa inggris The
Message, “Watch what God does, and then.. you do it”.
= Lihat apa yang Allah lakukan, dan kemudian kamu juga lakukan.
Inilah pengertian sederhana dari menghidupi firman:
Lihat apa yang Allah
lakukan, dan kemudian kita juga lakukan.
Apa yang Allah lakukan yang perlu kita tiru?
#1 MENGASIHI
Efesus 5:2
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Kasih yang benar adalah Kasih Allah.
Mengasihi dengan cara yang benar adalah mengasihi
seperti Allah mengasihi.
Kalau kita berkata kita mengasihi orangtua/anak/pasangan kita
(suami/istri):
= Apakah kita sudah mengasihi seperti Allah mengasihi?
Kasih Allah sangat berkaitan dengan pemberian dan pengorbanan.
- Bukan mendapat, tetapi memberi
- Bukan menuntut, tetapi malah berkorban.
Seringkali kita berkata kita mengasihi seseorang, tetapi sebenarnya kita mengasihi diri kita sendiri.
Kalau saja setiap kita mau hidup
mengasihi seperti cara Allah mengasihi, maka kehidupan akan berubah.
Saat pasangan, suami-istri, mau hidup untuk saling mengasihi seperti Allah
mengasihi maka kita tidak akan hidup bertahan dalam pernikahan, tetapi
menikmati pernikahan.
Selama kita mau meneladani kasih Allah kepada kita, hidup kasih kita akan terlihat dan terasa sangat berbeda.
Apa lagi yang Allah lakukan yang perlu kita tiru?
#2 HIDUP DALAM KEKUDUSAN
Efesus 5:3
Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
Percabulan = dosa seksual
kecemaran = merusak atau menodai tubuh dengan sesuatu yang tidak seharusnya..
keserakahan = serakah, judi,
mencuri..
Apakah Yesus pernah melakukannya hal-hal ini?
Apakah Yesus pernah cuma sekedar menyebutkannya?
Firman Tuhan berkata, bermain-main dengan hal-hal ini dalam bentuk perkataan pun jangan.
Disebut pun jangan!!!!
Apalagi melakukan!!!
Tidak ada “Cuma ngomong aja…”.
Mengucapkannya saja tidak patut,
tidak pantas, bagi kita, anak-anak Tuhan.
Apa lagi yang Allah lakukan yang perlu kita tiru?
#3 KATA-KATA YANG PANTAS
Efesus 5:4
Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
Perkataan: kotor / kosong / sembrono. Apa arti masing-masing dari kata-kata ini?
Kotor = kotor, tidak senonoh,
Kosong = fitnah, gosip
Sembrono = gak dipikir lagi, memalukan orang lain, menyakiti orang lain..
Bagaimana caranya kita bisa menunjukkan kasih dan karakter Kristus saat kita terbiasa menggunakan kata-kata kotor, kata-kata kosong yang memfitnah orang lain, dan kata-kata yang sembrono?
Bagaimana kita datang beribadah ke gereja memuji Tuhan dengan menggunakan mulut yang sama, yang terbiasa mengeluarkan kata-kata kotor, kosong, sembrono?
Kita memakai kasih Kristus, kita mengenakan darah Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa dan dari maut,
Dan sangat tidak pantas ketika kita mengenakan Kristus, namun mengeluarkan kata-kata seperti ini.
Jika kita tidak boleh mengucapkan kata-kata ini, lalu kata-kata apa yang harus selalu keluar dari mulut kita? Yaitu: ucapan syukur.
Sesering mungkin. Sebanyak mungkin. Ucapkanlah syukur.
PENUTUP
Hidupilah firman, dengan menjadi penurut-penurut Allah.. Melakukan apa yang Allah lakukan.
Saat kita menghidupi firman, harusnya hidup kita akan kelihatan jelas bedanya.
Terutama dalam hal praktis,
seperti:
- Mengasihi
- Hidup dalam kekudusan,
- Kata-kata yang Pantas.
Efesus 5:1 sekali lagi mengatakan "Sebab itu jadilah
penurut-penurut Allah, seperti
anak-anak yang kekasih."
Itu artinya kita menghidupi firman, kita mentaati firman Tuhan, bukan
karena:
- Takut kutukan, atau
- Mau berkatnya
Tetapi karena kita sayang Tuhan dan hidup mau menyenangkan Tuhan.
-------------------------------
Khotbah lainnya temukan di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar