Hidup Bermultiplikasi
(Naskah Khotbah Kristen dari Lukas 9:12-13)
Image by Nattanan Kanchanaprat from Pixabay |
PENDAHULUAN
Multiplikasi artinya adalah “bertambah banyak, bertambah hebat lebih dari
sebelumnya (orang lain), lebih berkembang, lebih diberkati.”
Apakah saudara rindu bahwa hidup saudara mengalami multiplikasi?
Tentu perlu kita catat bahwa multiplikasi (= Multiply) hanyalah akibat dari
kedewasaan.
Maka untuk mendapatkan itu semua, yang kita perlu kejar adalah kedewasaan kita
sendiri.
Sebab tanpa adanya kedewasaan, multiplikasi kehidupan tidak akan terjadi dengan
sehat.
KALIMAT PERALIHAN
Apakah prinsip dari kehidupan yang bermultiplikasi?
Mari kita membaca firman Tuhan dari
Lukas 9:12-13
Pada waktu hari mulai malam
datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang
banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar
ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di
tempat yang sunyi." Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus
memberi mereka makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak
lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli
makanan untuk semua orang banyak ini."
ISI
Ini adalah peristiwa bagaimana Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki.
Lebih tepatnya, jika dihitung total dengan anak-anak dan wanita, kemungkinan
besar yang diberi makan Tuhan Yesus waktu itu adalah 20.000-25.000 orang.
Latar-belakang dari peristiwa ini adalah para murid baru saja menyelesaikan
pekerjaan besar dengan sangat sukses. Lukas 9:6, 10 menjelaskan bahwa kedua
belas murid dengan sukses memberitakan injil kemana-mana dan juga berhasil
menyembuhkan orang-orang sakit di segala tempat.
Namun, mereka sangat kelelahan dan penuh kebanggaan.
Karena itu Yesus mengajak kedua belas murid menyepi, ke sebuah kota kecil,
daerah kecil bernama Betsaida. Untuk apa? untuk retreat, beristirahat,
merefresh kembali, untuk kembali ingat bahwa tujuan mereka bukan kebanggaan
pribadi, tetapi kemuliaan Allah.
Namun, rencana ini akhirnya ketahuan oleh orang banyak, yang terus mencari-cari
Yesus. Mereka adalah orang-orang yang merindukan firman Tuhan dan mukjizat
kesembuhan. Dan Tuhan Yesus melayani mereka semua.
Masalahnya... pelayanan khotbah dan penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus ini
dilakukan sepanjang hari, sampai sudah malam hari.
Oleh karena itu, para murid yang penuh kelelahan dan juga penuh kebanggaan
keberhasilan pelayanan, datang kepada Yesus dan “menyuruh Yesus”, sekali lagi
para murid datang dan menyuruh Yesus, memerintahkan Yesus, untuk “suruh
orang-orang itu pergi”.
Wow!!! Yang biasanya Yesus yang kasih perintah, yang suruh-suruh para murid,
kali ini kebalikannya. Mereka, para murid, yang perintah-perintah Yesus.
“Suruhlah orang banyak itu pergi.”
Luar biasa bagaimana kebanggaan bisa menjadi kesombongan, dan membuat kita jadi lupa diri siapa kita sebenarnya.
Apa alasannya para murid??? Sudah malam, mereka pasti lapar, suruh mereka pergi cari makanan.
Namun, jawaban Yesus, sangat mengejutkan. Memberi mereka pelajaran berharga. “Oh tidak, saya tidak akan melakukan itu. Kamu!!! ya kamu!!! harus kasi mereka makan”.
Bayangkan, kita yang jadi para murid waktu itu! Datang kepada Yesus, dengan sombong perintah-perintah Yesus! Dan kemudian mendapat jawaban yang menjadi masalah besar bagi diri kita sendiri.
Kalau kita jadi para murid, apa jawaban kita?
Oh Tuhan, jangan bercanda! Kau pasti bercanda kan
Tuhan?
Jika anda pernah jadi panitia bagian konsumsi, anda
mungkin lebih mengerti masalahnya.
Bagaimana bisa menyediakan makanan untuk 20.000 orang?
(1) Mau beli makan apa kita di sini, di Betsaida, kota kecil, sunyi
begini?
(2) Restoran mana yang bisa sediakan makanan buat 20.000 orang total dengan
cepat? Pabrik roti aja susah kalau mendadak!!! Itu pun kalau ada pabrik roti di
dekat Betsaida.
(3) Mungkin masalah terberat: Duit dari mana belinya???
Dan jawaban putus asa para murid pada waktu itu hanyalah:
Tuhan Yesus, kami tidak punya apa-apa, kecuali hanya 5 roti dan 2
ikan.
Dan kita semua tahu akhir ceritanya, bahwa 5 roti dan 2 ikan itu, di
multiplikasi oleh Tuhan Yesus secara mukjizat, sehingga menjadi cukup untuk
20.000 orang lebih, dan bahkan ada sisanya 12 bakul.
Dan dari peristiwa ini kita akan belajar Prinsip dari Multiplikasi. Saudara siap?
#1 MULAI DARI APA YANG ADA
Untuk mengembangkan sesuatu menjadi lebih hebat, lebih besar, lebih banyak dari sebelumnya, kita harus mulai dengan apa yang ada.
Dalam peristiwa Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki, yang ada adalah 5 roti dan 2 ikan. Dalam hidupmu sendiri, apa yang ada di dalam hidupmu saat ini?
Kita seringkali sibuk menghitung, merinci, mengeluh tentang apa yang kita tidak punya. Namun sering lupa dengan apa yang kita sudah punya.
Padahal Tuhan ingin memberkati kita dimulai dengan apa yang kita sudah punya.
Apa yang sudah ada dalam hidupmu saat ini?
Apa yang Tuhan sudah percayakan dalam tangan anda saat ini?
Apakah uang? Talenta? Waktu? Keluarga? Pekerjaan? Bisnis? Pasangan? Anak-anak?
Apakah kita berlaku setia dan bertanggung jawab kepada apa yang kita sudah punya? Ataukah belum?
Apakah malah sibuk mengeluh dan bermimpi tentang apa yang kita tidak punya?
Sehingga akibatnya apa yang kita sudah punya, menjadi
terbelangkai, menjadi tersia-siakan.
Jika kita bermain-main dengan apa yang sudah kita punya, jika kita menghabiskannya
dengan sia-sia:
Misalkan:
uang untuk judi?
Talenta tidak digali?
Waktu disia-siakan?
Anak-anak tidak dibimbing,
dipeluk, diajak main?
Sudah punya suami/istri sendiri,
malah sibuk idamkan suami/istri orang lain?
Maka jika apa yang kita sudah punya menjadi habis, apa lagi yang dapat
dimultiplikasi?
Dengan apa yang kita sudah punya, mari kita belajar:
1. Bersyukur, berterima kasih kepada Tuhan.
2. Belajar setia dan bertanggung jawab.
Karena semua akan dimulai dengan
apa yang kita sudah punya.
JANGAN MEMULAI DENGAN MEMIKIRKAN TENTANG APA YANG SAUDARA TIDAK PUNYA,
TETAPI APA YANG SAUDARA SUDAH PUNYA!!!
#2 HARUS DIBERKATI LEBIH DULU
Serahkan dulu apa yang saudara sudah punya kepada Yesus untuk diberkati! Bawa dulu semua kepada Yesus untuk diberkati!
Apakah saudara pikir 5 roti dan 2 ikan itu, jika tidak dibawa dulu kepada Yesus oleh para murid untuk diberkati, jika langsung dibagi saja oleh para murid, akan menjadi bertambah banyak?
Akankah bisa bermultiplikasi tanpa berkat dari Tuhan dulu? Tidak akan mungkin!!!
Karena itu kita mengenal perpuluhan.
Perpuluhan adalah mengembalikan kepada Tuhan 10 persen, dan meminta Tuhan memberkati, melipat gandakan yang 90 persen sisanya.
Apakah anda perpuluhan?
Apakah anda memberi persembahan kepada gereja, sehingga Tuhan memberkati
seluruh total uang anda untuk kehidupan anda pribadi?
Karena itu kita mengenal pelayanan.
Pelayanan adalah menyerahkan kepada Tuhan talenta mu
untuk Tuhan berkati, untuk Tuhan pakai, sehingga akhirnya menjadi terasah,
berkembang, dan menjadi lebih hebat, lebih diberkati kehidupannya.
Apakah anda melayani?
Karena melayani sebagai penyanyi di gereja (WL/Singer) + berkat Tuhan =
penyanyi hebat di luar.
Atau:
MC di gereja + berkat Tuhan = MC hebat di luar.
Aktor/Aktris di gereja, main drama + berkat Tuhan = aktor/aktris hebat di
gereja,
Guru SM di gereja + berkat Tuhan = guru les hebat di luar.
Masak di gereja + berkat Tuhan = restoran hebat di luar,
Penyambut + berkat Tuhan = seorang bekerja dengan hati melayani, mau memberikan
yang terbaik, sehingga sukses di luar.
Tanpa kita sadari, waktu yang anda serahkan kepada Tuhan untuk melayani di hari minggu, menyebabkan Tuhan memberkati seluruh waktu yang anda miliki setiap hari.
Apapun yang anda kerjakan menjadi lebih berhasil. Mengapa? Karena anda membawanya kepada Tuhan lebih dulu untuk diberkati.
Mengapa sisa 12 bakul dalam peristiwa Tuhan memberi makan 5000 orang?
Ada yang menafsirkan bahwa itu lebih 12 bakul, untuk masing2 1 bakul untuk setiap murid. Setiap 1 murid Yesus, dapat 1 bakul. Makanya 12 bakul.
Saya selalu mengimani bahwa orang yang melayani mendapatkan berkat lebih dari yang dilayani.
Amin?
Orang yang kita layani dapat
sepotong dua potong berkat, kita dapat 1 bakul berkat. Amin?
#3 Setelah diberkati, kemudian memberkati: Harus Mau Bagi-Bagi = Tahu Memberi
Bayangkan jika 5 roti dan 2 ikan yang sudah diberkati oleh Yesus, dimakan habis oleh para murid?
Bukankah para murid juga butuh makan? Bukankah mereka juga punya kebutuhan? Apa yang terjadi kalau mereka makan sampai habis? Apakah akan terjadi multiplikasi?
Perhatikan!!!
Multiplikasi 5 roti dan 2 ikan bukan terjadi di tangan
Tuhan Yesus setelah Tuhan Yesus memberkatinya, tetapi terjadi di tangan para
murid yang sedang bagi-bagi.
Darimana kita tahunya?
Karena setelah Tuhan Yesus berdoa memberkati roti dan ikan, tidak ada tercatat
bahwa kemudian Tuhan Yesus dan para murid tiba-tiba tertimbun 20 ribu lebih
roti dan 20 ribu ikan, karena multiplikasi terjadi.
Multiplikasi terjadi setelah dibagi-bagi, di tangan orang yang bagi-bagi.
Pertanyaannya adalah setelah anda menerima berkat Tuhan, apakah anda memberkati? Apakah anda bagi-bagi? Atau anda habiskan?
Jika anda habiskan sendirian, maka tidak heran, tidak terjadi multiplikasi. Tidak heran hidup anda tidak jadi lebih baik, lebih berkembang, lebih hebat dari sebelumnya, lebih diberkati daripada sebelumnya.
What you keep is all you have. What you give, God multiplies.
(PASTOR CRAIG GROESCHEL)
Kalau harus bagi-bagi apa tidak jadi kekurangan untuk kita sendiri?
2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.Ini ucapan firman Tuhan: Lihat, buktikan sendiri, Maleakhi 3:10, Tuhan berkata, “Uji Aku, Tantang Aku!”
Anda yang setia perpuluhan:
Apakah hidupmu akan lebih baik,
lebih berkecukupan dari yang tidak perpuluhan?
Anda yang mau memberi persembahan untuk pelayanan Tuhan:
Lihat hidupmu di depan: 5 tahun
dari sekarang, 10 tahun dari sekarang? Apakah hidupmu semakin kekurangan atau
malah berkelimpahan? Apakah hidupmu tidak lebih baik dari orang yang tidak mau
memberi, yang pelit untuk pekerjaan pelayanan Tuhan?
Saudara yang melayani – sebagai apapun:
Apakah saudara semakin diberkati,
semakin lebih hebat dari sebelumnya, semakin lebih berkembang, atau semakin dak
karuan hidupnya?
Apakah anda benar-benar punya iman atau menggunakan logika dan pertimbangan
manusia?
Ujilah Aku, kata Tuhan.
Tetapi sebenarnya, saat kita
menguji Tuhan, kita juga sedang sebenarnya menguji diri kita sendiri?
Apakah betul-betul kita beriman?
Atau Cuma di mulut saja?
PENUTUP
Prinsip dari Multiplikasi:
(1) Mulai dari Apa yang Ada
(2) Harus diberkati lebih dulu (oleh Yesus)
(3) Setelah diberkati, kemudian harus tahu memberkati: Tahu untuk
Bagi-Bagi.
Kebenarannya:
Multiplikasi terjadi ketika kita
mau bagi-bagi dan tidak habiskan untuk sendiri.
Orang pelit / orang yang hidup untuk dirinya sendiri, tidak mau bagi-bagi tidak
akan bisa mengalami multiplikasi.
Oleh karena itu, jadilah murah hati, sama seperti Bapa-Mu di surga adalah
SANGAT, LUAR BIASA, murah hati.
---------------------------------------------------
Khotbah lainnya dapat
dibaca di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar