Mengasihi Tuhan dengan Nyata
(Naskah Khotbah Kristen dari 1 Yohanes 3:18)
PENDAHULUAN
Suatu kali
Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Petrus, dan Yesus sampai bertanya tiga kali,
“Apakah engkau mengasihi aku lebih dari mereka semua ini?”
Jika,
pertanyaan yang sama Tuhan Yesus ajukan kepada kita, apakah engkau mengasihi
aku lebih dari semua mereka ini?”, jawaban apa yang akan kita berikan?
Mengasihi Tuhan
tidak cukup hanya berpikir tentang selalu berkata cinta Yesus, atau bahkan
selalu bernyanyi lagu rohani kemana-mana “ku mau cinta Yesus selamanya”,
...
Mengasihi Tuhan
bukan soal rajin pergi ke gereja, tetapi tidak melakukan apa-apa. Mengasihi
Tuhan harus tampak dalam perbuatan nyata.
KALIMAT
PERALIHAN
I Yohanes 3:18
Anak-anakku,
marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan
perbuatan dan dalam kebenaran.
Biarlah ayat
firman Tuhan ini kita gunakan sebagai dasar atau jiwa dari perenungan firman
Tuhan kita hari ini.
ISI
Mengasihi Tuhan
harus lebih dari hanya sekedar perkataan, atau sekedar nyanyian pujian yang
kita lakukan dengan lidah kita.
Mengasihi Tuhan
harus tampak dalam perbuatan dan dalam kebenaran.
Mari kita
memeriksa apakah kita sudah mengasihi Tuhan dengan perbuatan dan dalam
kebenaran.
#1 Love is Give (= Mengasihi berarti Memberi)
Saya sudah
pernah katakan bahwa “you can give without love, but you cannot love without
give”. Saudara masih ingat itu?
Kita bisa
memberikan kepada seseorang sesuatu karena kasihan, karena ingin mendapatkan
sesuatu dari orang itu, lalu kita memberi – ada berbagai alasan kita bisa
memberi, tetapi belum tentu karena kita benar-benar mengasihi orang
tersebut.
Tetapi kita jelas tidak dapat mengasihi seseorang tanpa pernah memberi.
Hal yang sama
berlaku untuk Tuhan. Jika kita mengaku mengasihi Tuhan, sering bernyanyi ku mau
cinta Yesus selamanya ... , tetapi jika kita tidak pernah mau memberi kepada
Tuhan, adalah omong kosong bahwa kita mengasihi Tuhan.
Matius 6:21
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Simple saja
bukan?
Maka bagaimana dengan perpuluhan kita? Apakah kita tetap setia mengembalikannya kepada Tuhan? Ataukah kita menahan-nahannya?
Ada seorang
hamba Tuhan yang pernah mengilustrasikan bahwa perpuluhan itu adalah sama
seperti benih. Bayangkan jika kita makan jeruk, kita makan semuanya, termasuk
sama biji-bijinya kita telan juga. Apa yang akan terjadi? Bisa jadi kita sakit.
Betul?
Coba bayangkan
jangan jeruk, bijinya kecil, bayangkan duren!
Biji tidak kita
makan, tetapi kita kembalikan ke tanah. Maka dari satu buah jeruk, jika kita
tabur biji-bijinya ke tanah yang subur, suatu waktu satu buah jeruk dapat
menjadi satu kebun jeruk.
Semua
penghasilan kita, jika kita makan habis sendirian, maka akan habis begitu saja.
Karena kita tidak kembalikan benihnya. Kita habiskan sampai ke biji-bijinya.
Maka akan habis begitu saja, kita akan selalu kekurangan.
Namun saat kita
ingat untuk kembalikan ke Tuhan, maka biji-biji itu akan terus menolong kita
bertumbuh subur dan berkembang di dalam Tuhan untuk kehidupan kita di
depan.
Love is Give. Jangan pernah katakan saudara mengasihi Tuhan, berhenti dulu menyanyi “ku mau cinta Yesus selamanya” jika anda tidak bersedia memberi kepada Tuhan.
#2 Love is Time (= Mengasihi berarti Memberi Waktu)
THE GREATEST
GIFT you can give to someone is YOUR TIME. Because you’re giving a portion of
your life that can never be bring back (Jose Carol).
Hadiah terbaik
yang dapat kita berikan kepada seseorang adalah waktu yang anda miliki.
Sebab anda memberikan bagian dari hidup anda yang tidak akan pernah bisa
dikembalikan lagi.
Banyak orang
salah berpikir bahwa “Time is money”, waktu adalah uang. Kebenarannya adalah
waktu lebih berharga dari uang. Karena ketika uang habis, kita bisa cari lagi,
kita bisa kumpulkan lagi. Tetapi kalau waktu habis, tidak ada apapun yang bisa
kita lakukan.
Maka, apakah
anda memberikan waktu anda untuk Tuhan?
= Karena love
is time.
Apakah anda memberi waktu untuk Tuhan berbicara?
Bagaimana saat
teduh anda? Di mana Alkitab saudara diletakkan di rumah? Apakah HP smartphone
yang anda bawa kemana-mana ada program Alkitab?
Apakah anda
menyediakan waktu untuk berbicara kepada Tuhan? Karena Ia sangat merindukan dan
menunggu anda berbicara kepada-Nya.
Bagaimana
kehidupan doa anda? Masihkah anda berdoa sebelum makan? Sebelum tidur? Ketika
bangun pagi? Ketika anda sedih?
Apakah anda
berdoa juga kepada Tuhan ketika anda senang? Atau hanya ketika susah? Apakah
setiap kali anda datang kepada Tuhan dalam doa, Tuhan langsung ngomong “Nah,
cerita sedih lagi ini kan”?
Saat teduh dan doa adalah alat komunikasi kita dengan Tuhan.
Dan kita tahu
bahwa semua hubungan kasih yang baik dibangun dengan komunikasi yang baik. Saat
komunikasi tidak berjalan, atau kita biasa beri istilah “miss-komunikasi”,
setiap hubungan, termasuk hubungan kasih kita dengan Tuhan, akan
terganggu.
Hubungan dengan
siapapun, juga dengan Tuhan, prinsipnya sama. Ketika anda tidak mau menyediakan
waktu untuk berkomunikasi, hubungan kasih dapat terancam berubah.
Apakah anda memberi waktu untuk melayani Tuhan?
Ataukah anda
masih dengan prinsip gereja adalah restoran. Saya datang, saya makan rohani,
saya puas, saya pulang? Ataukah anda sudah berubah pemikirannya menjadi gereja
ini adalah keluarga saya? Apa yang bisa saya bantu dalam pelayanan sebagai juga
anggota keluarga ini?
*Baca
Juga: Gereja bukanlah restoran
Prinsip
penting:
Melayani bukan
sukarela, kalau lagi suka, maka rela melayani. Tetapi kalau lagi tidak suka,
tidak rela..
#3 Love is Change (=Mengasihi berarti Bersedia untuk Berubah)
Sangat menarik
memperhatikan orang jatuh cinta, apalagi anak-anak muda. Perubahan bisa
dengan cepat terjadi. Betul?
Yang jarang
mandi, jadi sering sekali mandi.
Tidak pernah
pake parfum, tiba-tiba beli parfum.
Suka telat ke
sekolah/ke gereja, tiba-tiba jadi kepagian.
Dan orang
tersebut akan bersedia berubah untuk pasangannya. Betul?
Gak suka makan
buah, dipaksa makan buah oleh mama marah-marah. Dikasi oleh pasangannya, terasa
enak ya.
Biasa suka
merokok, dimarahin temen, hamba Tuhan, gak berubah. Oleh pacarnya disuruh
berhenti merokok, langsung berhenti. Tidk ada lagi alasan “susah, sudah
kecanduan, mulut masem”. Langung berubah: ok, demi kamu mulai sekarang aku
tidak merokok lagi.
Namun pada
dasarnya, setiap kita mengasihi seseorang, kita pasti bersedia memberikan yang
terbaik dari diri kita untuk orang kita kasihi. Dan kita bersedia untuk
berubah.
Apakah kita
bersedia mengubah perilaku kita yang tidak sesuai dengan kebenaran firman
Tuhan?
Apakah kita
bersedia mengubah nilai-nilai/pemikiran kita yang tidak sesuai dengan kebenaran
firman Tuhan?
Saat kita
mengasihi Tuhan, kita akan bersedia untuk berubah. Kita tidak akan terus egois
hanya mencari apa yang kita inginkan, tetapi juga mencari dan melakukan apa
yang Tuhan inginkan.
Dan perubahan
apa harus dilakukan?
Apakah saya
harus berhenti merokok? Karena saya mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh
dalam perbuatan dan dalam kebenaran..
Apakah saya
harus berhenti melihat atau membaca hal-hal yang tidak harus dibaca atau
dilihat?
Apakah saya
harus berhenti berkata-kata kotor atau kasar?
Apakah saya
harus benar-benar mengampuni orang tertentu?
Betul, Tuhan menerima kita apa adanya, tetapi Tuhan tidak mau kita tetap terus apa adanya, dan berharap kita akan semakin mengasihi Tuhan dengan menjadi semakin serupa Dia..
Bukankah betul
kita lihat orang pacaran/bahkan menikah, kita suka berkata “kok mereka berdua
jadi mirip ya?”
Itu juga yang
Tuhan harapkan terjadi dalam hubungan kasih kita dengan Tuhan: kita menjadi
semakin serupa Tuhan.
PENUTUP
Semua prinsip
yang saya bagikan hari ini: love is give, love is time, love is change, biasa kita
gunakan dalam konteks hubungan kita dengan sesama, lebih khusus lagi dengan
pasangan kita atau dengan keluarga kita.
Tetapi kita seringkali tidak menyadari bahwa prinsip-prinsip mengasihi ini juga berlaku untuk hubungan kasih kita dengan Tuhan.
Kita juga harus
mengasihi Tuhan lebih dari sekedar dengan perkataan, dengan nyanyian, dengan
lidah atau bibir; melainkan dalam perbuatan dan dalam dalam kebenaran.
Karena cara kita mengasihi Tuhan akan tampak (kelihatan) dari cara kita mengasihi gereja, hal ini tidak dapat dipisahkan. Dan cara kita mengasihi Tuhan akan tampak dari cara kita mengasihi orang-orang di luar sana.
------------------------------------
Ilustrasi khotbah, temukan di sini.
Naskah
khotbah lainnya, temukan di sini.
Terima kasih sdh memberkati
BalasHapus