BLISSFUL: Yang Membuat Kita Bahagia
(Naskah Khotbah Kristen dari Pengkhotbah 2:4-11)
PENDAHULUAN
Apa itu blissful? Apa itu bicara
soal berkat? Apa Bliss itu dari kata Bless?
Blissful tidak hanya bicara soal berkat. Berkat hanyalah satu bagian dari
kehidupan yang blissful.
“Blissful”, adalah sebuah kata dalam bahasa inggris, yang artinya adalah hidup penuh kebahagiaan, bahagia sempurna, bahagia utuh.
Siapa di antara kita yang TIDAK merindukan kehidupan yang BLISFULL?
Namun faktanya, ada orang-orang yang hidupnya tampak berhasil, tampak sukses,
apapun ada, apapun bisa, tapi tidak mengalami kehidupan yang blisfull!!! Tidak
merasakan kebahagiaan. Mengapa?
KALIMAT PERALIHAN
Hari ini, mari kita merenungkan sesungguhnya apa yang membuat kita bahagia!
Pengkhotbah 2:4-11
4 Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan
besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur;
5 aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan
rupa-rupa pohon buah-buahan;
6 aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon
muda.
7 Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang
lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi
siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.
8 Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan
daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan
yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.
9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun
yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal
tetap padaku.
10 Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak
menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala
jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan
segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah,
segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada
keuntungan di bawah matahari
ISI
Apa yang membuat kita
bahagia?
Saat ditanya apa yang membuat kita bahagia??? Mungkin di antara kita dalam
pikirannya ada sesuatu yang muncul. Kita mungkin bermimpi tentang kehidupan
tanpa kesulitan, atau sebuah pekerjaan baru – akan membuat saya jadi
bahagia?!?
Apakah sebuah rumah baru // Sebuah mobil baru // Pasangan baru?!? // Setumpuk
uang// HP baru // Liburan // Tas baru // Komputer baru // Baju baru ??
Hal-hal ini tidak akan pernah memberikan kepada kita kebahagiaan yang bertahan
lama.
Mengapa hal itu terjadi? Apa yang sesungguhnya membuat kita bahagia?
#1 TIDAK ADA
Sama seperti Raja Salomo, orang
terkaya yang pernah hidup di bumi!!! Dalam firman Tuhan yang tadi kita baca,
apapun dia punya, apapun dia bisa!
Dia punya rumah = banyak!!!
Budak//sapi//harta = banyak!!!
Emas // perak == berserakan !!! Banyak!!!
Istri = banyak!!! Gundik = banyak!!!
Ayat 10:
Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku
tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena
segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Tetapi hasilnya: apakah membuat dia bahagia??? Ayat 11, Salomo menjawab:
semua sia-sia, semua dak ada hasilnya!
Banyak iklan dibuat dan kita semua mungkin pernah jatuh dalam jebakan iklan
bahwa hal-hal tertentu dapat membuat kita bahagia. Iklan berkata bahwa:
Saya jadi lebih bahagia kalau mengendarai mobil merk ini... // pake HP merk ini
... // memakai baju model terbaru, // pakai tas yang cantik // punya komputer
tablet HP terbaru ini // hidup akan jadi lebih mudah kalau ...
Kebenarannya: No Thing! + Nothing!
Tidak ada satu benda pun!!! Tidak
ada hal apapun!!!
= yang bisa membuat kita bahagia!!!
Uang, benda-benda, maupun kekayaan tidak bisa menjamin membuat kita
bahagia.
Karena Bahagia ternyata bukan bicara tentang apa yang membuat kita
bahagia!!! Tetapi siapa yang membuat kita bahagia!
Bahagia lebih bicara tentang siapa yang bersama dengan kita, daripada apa yang
kita gunakan atau kenakan.
Ilustrasi: Keajaiban kebahagiaan masa kecil!!!
Sadarkah kita bahwa waktu dulu kita
kecil
= kita tidak punya mobil//motor, tetapi mengapa dulu tampaknya bahagia
sekali!!!
= kita tidak punya HP canggih, tetapi bahagia!!!
= kita tidak punya rumah, tetapi .... !!!
+ karena kita sibuk menghabiskan waktu kita dengan siapa, untuk siapa,
bersama siapa.
Padahal kalau dipikir2, betapa konyolnya permainan masa kecil kita?
Dan semakin kita bertambah usia, kita mulai sibuk mengejar, berusaha untuk
mendapatkan benda-benda. Fokus kita berubah dari dengan siapa (kita bahagia),
menjadi apa lagi (yang membuat kita bahagia).
Kebenaran: anak-anak kecil tidak ada kuatirnya, secara
alam bawah sadar punya iman bahwa papa mama nya pasti akan sediakan
makanan.
= bukankah kita perlu bersikap sama
dengan Bapa kita di surga???
= berhenti kuatir mengejar apa-apa yang kita butuhkan!!!
= berhenti melelahkan diri mengejar apa-apa yang kita mau!!! Sampai kita tidak
ada waktu yang cukup untuk orang-orang yang katanya kita kasihi.
Hidup menjadi bahagia bukan karena apa yang kita dapat, tetapi dengan siapa kita bisa berbagi.
Ingatlah bahwa nanti saat kita sudah menjadi di usia tua, tidak ada orang yang
pada masa akhir hidupnya, akan mau menghabiskan waktu untuk materi-materi yang
dia pernah kumpulkan.
Ilustrasi: Ketika Masa Tua
+ di rumah sakit: tolong bawain sepatu mama yang mahal itu, mama mau
peluk???
+ di dorong kursi roda, tolong anterin papa ke garasi, mau peluk mobil???
Apa yang membuat kita bahagia??? TIDAK ADA!!! Bukan Benda.
Satu hal yang orang bahagia pasti punya adalah...
#2 DAMAI SEJAHTERA
Pikirkan orang-orang yang kamu pikir mereka bahagia!!!
= Mereka pasti memiliki damai sejahtera.
Seseorang bisa dikatakan berbahagia kalau dia memiliki damai dalam
kehidupannya.
Entah dia kaya, miskin, sehat, sakit, punya mobil tidak, mereka punya damai =
mereka berbahagia.
Di fitnah orang = damai =
bahagia!
Tidak punya benda mahal = damai = bahagia!
Untuk bisa bahagia, kita harus memiliki damai sejahtera.
C. S. Lewis, penulis rohani, menulis demikian:
“Tuhan tidak bisa memberikan kepada kita damai sejahtera dan kebahagiaan yang terlepas dari dirinya sendiri, karena hal itu tidak ada”.
Damai sejahtera dan kebahagiaan tidak bisa dilepaskan dari kehadiran
Tuhan.
Kita tidak bisa punya damai sejahtera kalau kita tidak berdamai dengan Tuhan.
Damai sejahtera kita dengan Tuhan terganggu karena dosa!!!
Alasan Tuhan memerintahkan kita untuk tidak berdosa lagi, adalah karena Tuhan
tahu dosa kita membuat hubungan damai kita dengan Tuhan terganggu. Dan saat
kita tidak ada damai dengan Tuhan, kita tidak bisa punya damai dengan diri kita
sendiri, apalagi dengan orang lain.
Maka tinggalkanlah dosa!!!
= Karena dosa membuat damai sejahtera pergi.
Dosa mengganti
= kebahagiaan utuh = kesenangan sesaat,
= orang-orang terkasih = benda-benda yang diingin,
= kedekatan dengan teman = harga diri,
= penguasaan diri = demi pamor.
PENUTUP
Apapun yang kamu kendarai,
Apapun yang kamu pakai,
Kemanapun kamu pergi...
Kamu tidak akan bisa hidup bahagia, kalau kamu tidak memiliki damai dengan
dirimu sendiri, apalagi berdamai dengan Tuhan, juga berdamai dengan orang
lain.
Karena bahagia bukan bicara tentang apa yang membuat kita bahagia, tetapi
dengan siapa kita berbagi kebahagiaan.
Orang yang paling ingin melihat kamu berbahagia adalah Tuhan Yesus.
Roma 3:25
Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Karena Yesus membuka jalan kepada kedamaian, dan damai membuat kita
bahagia!!!
Maka penting untuk memutuskan menjadikan Yesus sebagai bagian terpenting dari
hidupmu. Lebih dari apapun!!!
Kasih sayang Tuhan, pengampunan Tuhan, tidak harusnya membuat kita membiarkan
dosa-dosa kita.
Tinggalkanlah dosa!!!
= Karena dosa membuat damai sejahtera pergi.
= Damai sejahtera pergi membuat kebahagiaan kita pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar