Pikirkan Lagi: Tuhan Punya Rencana
(Naskah Khotbah Kristen dari Yesaya 55:8)
PENDAHULUAN
Kalimat “Tuhan punya
rencana” adalah salah satu kalimat yang cukup banyak dijadikan sebagai syair
untuk lirik puji-pujian
Kristen.
Contoh:
Ku Tak akan Menyerah
pada apapun juga, sebelum ku coba semua yang ku bisa, tetapi ku berserah kepada
kehendak-Mu, hatiku percaya Tuhan punya rencana.
Dari semula tlah Kau
tetapkan hidupku dalam tangan-Mu, dalam rencana-Mu Tuhan, Rancangan indah t’lah
Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan.
Dalam s’gala perkara,
Tuhan punya rencana, yang lebih besar dari semua yang terpikirkan, apapun yang
Kau Perbuat, tak ada maksud jahat, s’bab itu ku lakukan semua dengan-Mu Tuhan.
Dan masih banyak lagi
pujian yang lain, yang isinya adalah bahwa Tuhan punya rencana.
Tuhan punya rencana: Kalimat yang sering
kita nyanyikan ini, seringkali menggugah perasaan kita, menguatkan iman kita.
Saat kita merasa
seperti dalam kegelapan, merasa gagal, merasa terpuruk, iman kita dikuatkan
dengan perkataan atau pujian “Tuhan Punya Rencana”
KALIMAT PERALIHAN
Pertanyaannya:
Jika Tuhan punya
rencana, maka bagaimana dengan rencana saya sendiri? Apakah salah
membuat rencana saya sendiri?
Apakah arti
sesungguhnya dari beriman bahwa “Tuhan Punya Rencana”
Mari kita membaca firman Tuhan dari Yesaya 55:8
Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman TUHAN.
ISI
Ayat yang baru saja
kita baca lebih lagi seakan-akan berkata bahwa rencana yang kita buat tidak
akan ada gunanya. Kalau begitu buat apa kita buat perencanaan?
1. Adalah Baik Membuat Perencanaan
Tuhan sudah punya
rencana untuk hidup kita, tidak membuat kita menjadi orang-orang yang malas
membuat rencana. “Toh, Tuhan sudah ada
rencana. Ngapain lagi saya buat rencana? Hidup mengalir
saja”
Adalah baik membuat
perencanaan.
Rencana membuat kita tahu
kita akan kemana, dengan siapa kita akan kesana, dan bagaimana kita ke sana.
Contoh tanpa
perencanaan: makan dimana? Di jawab: Terserah!. Lalu kita keluar
rumah, naik kendaraan, bingung mau
ke arah mana?
Bisnis? Jual
apa? Terserah!. Untung
berapa jual ini? Terserah!. Barang
apa kita jual? Bebas!. Semua
juga boleh. Maka, bangkrut sebentar aja.
Membuat perencanaan
adalah baik dan harus dilakukan. Supaya kita tahu di mana
finishnya? Kemana kita akan mengarah? Kapan kira-kira
sampai di sana? Bagaimana kita ke sana?
Perencanaan membuat
kita punya mimpi dan tujuan hidup. Adalah baik dan harus membuat
perencanaan.
Tetapi: Jangan lupa
menyertakan Tuhan dalam perencanaan. Jangan melupakan Tuhan.
Ilustrasi: Rencana
manusia membuat menara Babel.
TB Genesis
11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi
kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan
marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Seringkali kita bisa
menjadi seperti orang-orang ini. Kita bilang saya mau buat ini, mau
buat itu. Pertanyaannya: untuk apa? Untuk
kebanggaan? Untuk kesombongan?
Yakobus 4:13-16
4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang
berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami
akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang
akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang
sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus berkata:
"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan
diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
Judul dari perikop ayat
ini adalah “Jangan Melupakan Tuhan dalam Perencanaan”
Tidak ada yang salah
dengan perencanaan, yang salah adalah kesombongan, merasa diri hebat, merasa
diri mampu melakukan ini dan itu bahkan tanpa campur tangan Tuhan.
Ingatlah bahwa kita
hidup begini saja, itu karena jantung kita masih memompa, masih
berdenyut. Apa jantung berdenyut karena usaha kita
sendiri? Kita pompa jantung kita setiap pagi kita bangun?
Tuhan yang membuatnya
berdenyut. Dan karena ini berdenyut maka kita mampu melakukan begitu
banyak hal. Tapi kalau kita mulai sombong, sentuh dada atas sebelah
kiri, dan tanya “Apa saya yang sendiri yang membuat ini berdenyut tadi pagi?”
Adalah baik membuat
perencanaan, bahkan harus dilakukan. Namun jangan lupakan
Tuhan. Jangan sampai menjadi sombong.
2. Tuhan Punya Rencana
Yesaya 55:8 tadi
berkata “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”
Apa artinya saat kita
mengatakan Tuhan punya rencana?
a. Seringkali itu berarti Tuhan mau mengubah rencana kita.
Kisah Gideon
(Hakim-Hakim 7):
- diutus untuk menjadi
hakim, memimpin orang Israel menyerang musuh, maka ia membuat rencana, dan
pergi dengan 32.000 orang. Untuk melawan berapa banyak
orang? Gideon belum tahu. Ia Cuma rencana pergi untuk
menyerang dan sudah siapkan 32.000 orang.
- Tuhan ubah rencana
Gideon. Dari 32.000 – 10.000 – 300 orang
- Vs “Tidak terhitung”
oleh Gideon + Pura. Dua orang yang sudah coba hitung dan perkiraannya adalah
“tidak terhitung. Seperti pasir di tepi laut”.
- Tuh konyol gak
tuh?
Alasan pengurangan: Hakim-Hakim
7:2
Berfirmanlah TUHAN
kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu
dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan
mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku,
sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
= kesombongan, merasa
karena kekuatan sendiri.
Apa yang kita
rencanakan mungkin dapat membawa kita kepada kesombongan, maka Tuhan men-stop
dan mengubah rencana kita.
Apa yang kita
rencanakan mungkin berbahaya bagi kita sendiri. Lalu Tuhan
men-stopnya dan mengubah rencana kita untuk keselamatan kita sendiri.
Apa yang kita
rencanakan mungkin saja dapat melukai orang lain, Tuhan men-stopnya dan
mengubahnya.
Bersediakah rencana
kita diubah? Sebab saat kita menyanyi “Tuhan punya rencana”, itu
adalah seringkali berarti Tuhan mau ubah rencana kita. Dan itu
selalu berarti untuk kebaikan kita sendiri.
Bersediakah kita diubah
rencananya?
Bersedialah, karena:
b. Rencana Tuhan selalu lebih baik.
1. Ketika Petrus dan
yang lainnya telah memancing sepanjang malam tanpa menangkap ikan, Yesus
menyuruh mereka untuk keluar ke air yang dalam dan mereka akan menangkap ikan.
Rencana Petrus adalah melupakan memancing untuk hari itu dan pulang. Tapi,
ketika ia mendengarkan firman TUHAN, ia menemukan bahwa Tuhan memiliki rencana
terbaik! (Lukas 5:4-8)
2. Ketika Yesus
mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan mati, Petrus menegur Tuhan.
Petrus pikir dia punya rencana yang baik, Tuhan Yesus akan menjadi hebat,
terkenal, bahkan bisa jadi akan menjadi Raja; dan dia akan menjadi salah satu
jenderal-Nya yang terhebat. Tetapi ketika Yesus disalib dan menebus
dosa-dosa selamanya, Peter menemukan bahwa Tuhan memiliki rencana terbaik.
(Matius 16:21-23.)
3. Ketika Goliat
melihat David datang untuk bertemu dengannya dalam pertempuran, ia punya
rencana untuk membunuh Daud dengan cepat dan memberi bangkai Daud kepada burung
bangkai. Tapi, ketika batu masuk jauh ke dalam dahinya dan dia jatuh
dan mati, ia menemukan bahwa Tuhan memiliki rencana terbaik! (2 Sam. 17.)
4. Ketika Israel
mengirim pengintai ke Kanaan dan melihat raksasa-raksasa yang tinggal di sana,
mereka membuat rencana untuk mengangkat pemimpin baru untuk kembali ke Mesir
dan meninggalkan Abraham sendirian. Tapi, selama empat puluh tahun
ke depan, karena mereka meninggal satu per satu di padang gurun, mereka
mengetahui bahwa Tuhan memiliki rencana terbaik. (Bil 13-14)
Rencana Tuhan
seringkali jauh lebih baik daripada rencana kita. Bahkan ayat 9,
ayat berikutnya berkata bahwa antara rencana Tuhan dan rencana kita itu bedanya
seperti langit dan bumi. Jauh banget!!!!
Lalu why
worry? Mengapa kuatir? Saat Tuhan men-stop, mengubah
rencana kita, Tuhan sedang melakukannya untuk membawa kita kepada
suatu rencana yang lebih baik. Bahkan rencana yang terbaik.
Dan inilah rencana
Tuhan:
Yeremia
29:11
Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Rencana Tuhan untuk
setiap kita adalah happy ending! Jika kita belum happy, berarti
belum ending!
Hidup itu seperti
sinetron. Dan kalau saudara merasa episode kehidupan anda masih
sedih aja, gagal aja, galau aja, Hei! Itu berarti anda belum
selesai. Anda belum ending. Karena rencana Tuhan untuk
hidup kita, setiap anak-anak adalah happy Ending! Bertahan di sana.
Tetap beriman
penuh.
Saat rencana kita bisa
gagal, bersyukurnya rencana Tuhan tidak pernah gagal. Amin?
3. Menerima Rencana Tuhan
Saat kita sudah
mengerti bahwa rencana Tuhan lebih baik dan tidak pernah gagal, dan itu
seringkali berarti meskipun kita harus kecewa bahwa Tuhan harus mengubah
rencana kita, maka ada 3 hal yang perlu kita lakukan untuk bisa dengan
sungguh-sungguh menerima rencana Tuhan dalam hidup kita.
a. Berserah Penuh
Gideon adalah seorang
pria dengan 32.000 pengikut! Tapi, dengan mengikuti rencana Allah, ia melihat
bahwa pasukannya berkurang, pengikutnya dikurangi oleh Tuhan. Wow!
Bahkan saat rencana
Tuhan dijalan-jalankan seakan-akan pangkatnya diturunkan dari Jendral menjadi
prajurit biasa. Peranannya dalam pertempuran itu menjadi sama dengan
299 orang yang lain.
Ouch, ego kita dapat
tertusuk! Kita dapat merasa hancur hati. Kita dapat merasa
direndahkan.
Apa Gideon pelajari
adalah bahwa perjuangan ini bukan tentang Gideon, pasukannya, atau bahkan
musuh. Pertempuran ini adalah tentang Tuhan! Gideon harus datang ke tempat di
mana ia bersedia untuk meletakkan rencananya, tujuannya, mimpi-mimpinya
dikesampingkan sehingga dia hanya berserah penuh kepada Tuhan.
Menerima rencana Tuhan
adalah berarti mengesampingkan ego kita, dan membiarkan Tuhan yang harus dapat
pujiannya, dan bukan kita. Menjadikan Tuhan yang sebagai pemimpinnya
dan kita hanya pengikut biasa.
b. Ketaatan Penuh
Untuk rencana Tuhan
untuk berhasil, Gideon dan pasukannya harus tunduk rencana Allah. Gideon harus
menonton ketika pertama 22.000 pria dan kemudian 9.700 orang berbalik dan
pulang ke rumah, mengambil senjata mereka dan potensi mereka dengan mereka.
Gideon dan 300 yang tetap harus berjalan dalam ketaatan kepada rencana Allah
untuk pertempuran atau tidak satupun dari mereka memiliki kesempatan untuk
bertahan hidup!
Mereka tidak tahu akan
menyerang berapa banyak musuh. Catat ini, bahwa saat mereka
mengurangi prajurit dari 32.000 menjadi 10.000, kemudian dikurangi lagi 9700
menjadi hanya sisa 300 prajurit, mereka bahkan belum tau musuh mereka di depan
ada berapa banyak,
Ini
konyol. Ini tidak masuk akal. Namun ini rencana Tuhan.
Amsal 3:5
Percayalah
kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Pengertian kita, akal
kita, pikiran kita, vs rencana Tuhan. Walaupun pikiran kita berkata
ini susah, ini mustahil, ini tidak bisa dilakukan. Namun karena ini perintah Tuhan,
kita akan tetap taat.
Jika Anda ingin melihat
yang terbaik Tuhan bagi hidup Anda, maka akan membutuhkan ketaatan kepada
rencana-Nya. Anda mungkin tidak menyukai apa yang Tuhan memberitahu
Anda lakukan, tetapi Anda tetap melakukannya.
c. Ketekunan
Baru sesudah hanya
tinggal 300 orang, Tuhan suruh mereka lihat ada berapa banya musuh mereka di
depan.
Butuh iman yang besar
untuk 300 untuk pergi keluar melawan tidak terhitung banyaknya!
Butuh iman yang besar
bagi mereka untuk tidak membawa senjata sama sekali! Mereka Cuma
membawa terompet dan buyung/kendi.
Butuh iman yang besar
bagi mereka untuk meniup terompet.
Bayangkan jika kita
jadi 300 orang ini. Gemetar dak kaki kita?
Jika Anda mau melihat rencana Allah yang terbaik untuk
hidup Anda, Allah akan meminta Anda untuk mengambil beberapa langkah di
sepanjang jalan kehidupan yang akan sulit, dan bahwa Anda akan yakini dan tekun
jalani dalam iman.
PENUTUP
Apakah anda memiliki
banyak rencana dalam hidup anda? Bersediakah rencana itu diubah oleh
Tuhan?
Tuhan punya rencana,
perkataan iman ini hendaknya bukan hanya menjadi manis dibibir, tetapi tidak
kita hidupi dengan sungguh-sungguh.
Saat rencana anda diubah oleh Tuhan, maka terimalah rencana Tuhan yang baru untuk hidup anda, dengan berserah penuh, tetap taat, dan tetap tekun – sampai happy ending terjadi dalam hidup kita.
Baca juga: Dampak Gereja Sangat Ingin Membuka Kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar