Bersedia di Kritik
(Ilustrasi Khotbah Kristen tentang Kerendahan Hati)
Jangan anti kritik. |
"Ilustrasi khotbah tentang kerendahan hati"
Suatu kali,
seorang pendeta muda berkhotbah untuk pertama kalinya. Setelah ia selesai
berkhotbah, seorang pendeta senior mendekatinya dan menjabat tangannya.
Pendeta senior ini kemudian berkata kepada pendeta muda
tersebut, “Nak, tadi khotbah kamu sangat jelek”.
Pendeta muda ini, belajar untuk bersedia diberikan
masukan, bertanya kepada sang pendeta senior: “Apa yang jelek pak
pendeta?”
Pendeta senior tersebut menjawab, “ada 3 alasan mengapa
khotbahmu jelek.
Pertama, karena kamu membawakannya dengan membaca
naskah,
Kedua, karena kamu membacanya dengan cara yang sangat
buruk.
Ketiga, karena naskahnya memang jelek."
Pendeta senior ini kemudian melangkah pergi, lalu
datanglah seorang jemaat yang mendengarkan percakapan mereka, lalu berkata
kepada pendeta muda ini: “Jangan dengarkan dia. Dia hanya mengulang, kritik
yang dia selalu denger dari jemaatnya sendiri setiap minggu”.
Artinya, pendeta senior ini mau mengkritik orang, tetapi
tidak pernah bersedia dikritik. Itulah kebodohan.
Amsal 12:15 (BIS) berkata “Orang dungu merasa dirinya tak pernah salah, tapi orang bijaksana suka mendengarkan nasihat”
Baca lebih lanjut ilustrasi khotbah Kristen lainnya: di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar